Pengikut

Rabu, 11 Ogos 2010

Kekhilafan dan jalan kesempatan

Sedih melihat dunia yang kian tua,
Berubah tanpa halangan,
Semua dilakukan dengan kehendak diri,
Manusia kian leka dibuai mimpi,
Terus enak dipimpin nafsu.

Di manakah silapnya.

Dulunya kembang mekar mewangi
Dibelai penuh manja dan mesra
Bagai menatang minyak yang penuh
Bahkan nyamuk pun tak berani dekat

Kini,
Ibu meratap pilu kepahitan
Ayah hiba penuh penyesalan
Susu diberi ilmu curahkan
Mana datang silapnya

Permata hati yang dijaga rapi
Kini hancur berderai jadi kepingan
Menusuk dalam jiwa si penjaga
Hilang percaya juga hilang maruah

Didikan ibu penuh dengan kemesraan
Kasih ayah tak pernah berkesudahan
Namun keinginan hati menjadi pedoman
Segalahnya hilang dalam kegelapan

Hidup dibelenggu tanpa haluan
Puas menikmati alam yang cuma sementara
Semua perkara menjadi amalan hidup
Yang salah kini jadi benar

Dimana perginya kemanusiaan
Hilangkah ianya dari diri kita
Tiap kali pasti kedengaran tangisannya
Menyeru kita kembali
Pulang ke pangkal jalan.

Masih pantaskah kita
Masih ada waktu lagikah kita.
Renungkanlah kasih-Nya
Selagi hayat masih diberikan
Lakukanlah perintah-Nya
Karna Tuhan itu Maha Pengampun



Ciri-ciri penulisan kreatif

1) Menggunakan bahasa kiasan
Contoh= Bagai menatang minyak yang penuh

2) Bernada puitis
Contoh= Dulunya kembang mekar mewangi

3) Menggunakan ragam aktif
Contoh= Kini

4) Bersifat Komulatif
Contoh= Ibu merapat kepahitan

5) Perlambangan
Contoh= Kembang mekar mewangi

1 ulasan:

  1. salam

    wah terkejut saya dibuatkan..
    terkesima dengan sajak vera ini..
    menarik dan penuh dengan kreativiti..
    syabas.. teruskan nukilan anda dalam blog

    BalasPadam